Rabu, 29 Desember 2010

SEJARAH PAPUA

Papua

Provinsi Papua merupakan wilayah paling Timur di Indonesia yang mencakup wilayah daratan yang sangat luas yang berada di Pulau Papua bagian Barat dan sebagian besar (75%) ditutupi oleh hutan belantara.
Bagian tengah wilayah Papua merupakan kawasan pegunungan Maoke sepanjang 640 km di mana terdapat Puncak Jaya (5.050 m) dan Puncak Mandala (4.700 m) yang merupakan puncak tertinggi di Indonesia. Kedua puncak tersebut ditutupi salju abadi.
Papua terletak pada posisi 0° 19' -10c 45' LS dan 130° 45' - 141° 48' BT, menempati setengah bagian Barat dari New Guinea yang merupakan pulau terbesar kedua dari Greenland.
Secara fisik, Papua merupakan Provinsi terluas di Indonesia, dengan luas daratan 21,9% dari total tanah seluruh Indonesia yaitu 421.931 km2, membujur dari Barat ke Tirnur (Sorong-Jayapura) sepanjang 1.200 km dan dari Utara ke Selatan (Jayapura- Merauke) sepanjang 736 km.
Ada 19 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Papua yaitu Kabupaten Timika, Paniai, Puncak Jaya, Yapen, Biak Numfor, Merauke, Jayapura, Nabire, Tolikara, Keerom, Boven Digul, Pengunungan Bintang, Waropen, Sarmi, Yahukimo, Mappi, Asmat, Supiori dan Kabupaten jayawijaya. Sedangkan satu kotamadyanya adalah Kota Jayapura.
Selain tanah yang luas, Papua juga memiliki banyak pulau yang berjejer di sepanjang pesisirnya. Di pesisir Utara terdapat pulau Biak, Numfor, Yapen dan Mapia. Di sebelah Barat pulau Salawati, Batanta, Gag, Waigeo dan Yefman. Di pesisir Selatan terdapat pulau Kalepon, Komoran, Adi, Dolak dan Panjang, sedangkan di bagian Timur berbatasan dengan Papua Guinea.
Papua kaya akan aneka flora dan fauna yang terdapat pada kawasan hutannya yang luas. Jenis flora dan fauna di tempat ini merupakan kombinasi antara jenis hewan dan tumbuhan asal Asia dan Australia. Papua merupakan wilayah transisi antara benua Asia dan Australia, bahkan daratan Papua dan Australia disebut-sebut dulu pernah menyatu.
Penduduk asli Papua umumnya bermukim di wilayah pedalaman sementara wilayah pesisir terdiri dari masyarakat campuran Melayu dan Melanesia. Sekitar sepertiga jumlah penduduk Papua terdiri dari pendatang dari Jawa, Bali dan Sulawesi yang umumnya datang ke Papua sebagai transmigran.
Sejarah
Warna Papua berasal dari pelaut Portugis ketika pertama kali mereka melihat pulau ini pada tahun 1511 yang kemudian mereka namakan Ilhas dos Papuas yang berarti kurang lebih 'pulau dihuni orang berambut halus’. Pelaut Belanda kemudian menyebut Papua sebagai New Guinea karena kulit orang Papua yang hitam mengingatkan mereka dengan orang Guinea diAfrika.
Warna Irian sendiri berasal dari bahasa Biak yang berarti 'daratan panas yang muncul dari laut'. Di bawah pemerintahan Belanda, Papua dikenal dengan sebutan Dutch New Guinea dan ketika wilayah ini beralih ke Indonesia namanya diubah menjadi Irian Barat, kemudian Irian Jaya, dan sekarang Papua.
Kekuasaaa Belanda atas Papua (New Guinea) diperoleh melalui Kesukanan Tidore yang ketika itu berada di bawah kontrol Belanda. Belanda memberikan kewenangan kepada Tidore pada tahun 1660 atas wlayah New Guinea.
Dengan demikian New Guinea secara tidak langsung juga berada di bawah kontrol Belanda. Walaupun berada di bawah kekuasaan Belanda namun New Guinea secara ekonomi tidak terlalu menarik perhatian Belanda kecuali perusahaan Amerika dan Jepang yang tertarik untuk mulai melakukan eksplorasi mencari cadangan minyak di daerah ini.
Pada Perang Dunia ke-2, New Guinea diduduki tentara Jepang namun seiring dengan kekalahan Jepang dan berakhirnya perang dunia, Belanda kembali masuk ke wilayah ini. Belanda mulai menarik diri dari Indonesia karena berbagai Tekanan internasional menyusul penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Indonesia.
Namun Belanda masih tetap mempertahankan Papua. Indonesia menuntut Belanda untuk mengembalikan Papua kepada Indonesia sesuai dengan perjanjian bahwa seluruh bekas wilayah kekuasaan Belanda (Dutch East Indie) dikembalikan kepada Republik Indonesia. Pada tahun 1962 Indonesia mengirimkan pasukan militer ke Papua namun kurang berhasil.
Belanda mengusulkan agar dilakukan referendum bagi masa depan rakyat Papua namun Indonesia mengusulkan dilakukan musyawarah diantara tokoh pimpinan masyarakat Papua.
Pada tahun 1969, pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa musyawarah yang dilakukan di tiga tempat yaitu di Merauke, Jayawijaya dan Paniai menunjukkan bahwa masyarakat menginginkan Papua bergabung dengan negara Kesatuan Republik Indonesia. Papua kemudian menjadi provinsi ke-26 di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar